Keyakinan agama dan tradisi masyarakat dogmatis sering membuat orang menjadi kelompok-kelompok ideologis, menyebabkan mereka untuk mengisolasi dari masyarakat arus utama dan menjadi keyakinan rahasia defensif. Mereka percaya diri untuk menjadi bagian dari beberapa misi suci untuk mengubah dunia dan menghabiskan hidup mereka mengikuti ajaran-ajaran pemimpin mereka. Ini sering menimbulkan masyarakat yang bergerak secara tertutup namun memiliki akar yang tersebar di seluruh bangsa-bangsa. Mereka memiliki undang-undang rahasia mereka dan kegiatan yang sering tersembunyi dari non-anggota. Organisasi-organisasi ini membuat doktrin esoteris hanya diketahui oleh anggota mereka, dan tersembunyi dari masyarakat biasa. Jadi mari kita lihat beberapa perkumpulan rahasia dunia yang terbentuk sejak lama dan sebagian besar masih hidup dan melaksanakan gerakan mereka secara diam-diam.

Hari Senin, 2 Maret 2010, Kami anak-anak jurusan TKJ (Teknologi Komputer dan Jaringan)melaksanakan praktek pembuatan kompos dari daun-daun kering yang berjatuhan di atas tanah. Dalam melakukan praktek kami didampingi oleh guru kami yaitu Bu Sri Wuryatmini selaku guru pembimbing mata pelajaran IPA di kelas dua TKJ. Praktek berlangsung lancar, padahal hari tersebut kami selaku kelas 2 berangkat sekolah pukul 09.00 pagi, dikarenakan ada beberapa kelas yang digunakan untuk pelaksanaan Try Out pada hari itu juga. Pembuatan kompos dilakukan dalam dua jam pelajaran. Ternyata sungguh menarik proses pembuatan kompos itu.

Pernah mendengar nama Wolfgang Amadeus Mozart .....! dia adalah orang besar yang telah melopori dunia musik klasik, dengan salah satu karyanya opera Don Giovanni. Betapa lembutnya alunan-aluan pianonya, walaupun pada waktu itu, penciptaan musik sering tertuju untuk kepentingan gereja. Namun dengan niat menghargai karya orang lain, menurut saya sah-sah saja jika kita mendengarkan. 

Otak Albert Einstein sering dijadikan sebagai objek riset dan spekulasi. Otak dari tokoh fisika terbesar di abad ke-20 ini diambil 7 jam setelah kematiannya pada tahun 1955. Otak ini menarik perhatian dunia karena reputasi Albert Einstein sebagai seorang jenius, dan nampaknya kelainan dan ciri khas di dalam otaknya ini mempunyai korelasi kuat dengan kemampuan intelegensi yang menyebabkan terciptanya banyak ide brilyen dalam dunia fisika dan matematika.

            Satu artikel menarik di majalah mingguan Newsweek tampak langsung menjerat perhatian saya, ketika pertama kali membacanya. Judul tulisan tersebut adalah Teaching Humanity, karya dari Nussbaum, seorang professor Hukum dan Etika di Universitas Chicago.

            Artikel tersebut menekankan betapa pentingnya pendidikan kemanusiaan di era globalisasi ini. Ditengah orang-orang dengan pola pikir bahwa pendidikan yang terpenting adalah menghasilkan uang, tulisan Nussbaum ini tampak menjadi semacam oasis bagi orang-orang merindukan cita-cita awal dan paling dasar dari pendidikan, yakni kemanusiaan.

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap sekolah adalah olahraga, nah kebetulan di kelas kami (2 TKJ) mendapat jadwal olahraga pada hari Sabtu, tepatnya jam pelajaran ke 3 sampai ke 4. Seperti biasa sebelum anak-anak melakukan olahraga, tentunya mereka diwajibkan memakai pakaian olahraga, seperti apa yang sudah tertera di peraturan sekolah kami.

Istilah indigo berasal dari bahasa Spanyol yang berarti nila. Warna ini merupakan kombinasi warna biru dengan ungu. Warna-warna tersebut diidentifikasi lewat cakra di tubuh. 

Jadi intinya, anak indigo ini bisa melihat sesuatu yg tidak dilihat orang lain.. bisa merasakan sesuatu yang tidak dirasakan orang lain..yah model2 film 6th sense-lah. Dan banyak juga orang yang menganggap anak indigo itu hebat. Yakin itu hebat??..

Anda yang suka coret-coret tidak jelas ketika sekolah atau rapat mungkin bisa sedikit berbangga hati. Peneliti mengatakan bahwa kegiatan kurang kerjaan seperti itu justru dapat menguatkan daya ingat atau memori. Orang yang sering melakukan kebiasaan itu diketahui memiliki daya ingat yang kuat. Para peneliti dari Plymouth University telah melakukan tes terhadap 40 responden. Para responden diminta untuk mengingat nama dan tempat yang mereka dengar lewat telepon. Dari situ peneliti mengetahui bahwa mereka yang terbiasa melakukan kegiatan coret-coret lebih baik dalam mengingat data hingga 20 persen.

Tapi bagaimana nasibnya kalau semua orang melakukannya dengan seperti itu, terlebih anak-anak. Bisa-bisa semua balita di dunia ini akan tersiksa, oleh perlakuan saudara-saudaranya.

Ini adalah beberapa foto, yang dicurigai sebagai Noerdin M Top salah satu gembong teroris di Indonesia. Pantes saja ia sulit untuk di cari, coba perhatiin, bisa nggak kalian mbedain mana Noerdin dan mana Ibu-ibu PKK. Aku dapet gambar ini dari KASKUS..trima kasih

Ha.ha.....ha...........